Dosen Teknik Pertanian UGM Menjadi Narasumber Pengenalan IKMC: Solusi Manajemen Pengetahuan untuk Keberlanjutan Modernisasi Irigasi di Daerah Irigasi Manganti

Kota Banjar, 6 Mei 2025. Dalam rangkaian Kegiatan Evaluasi Modernisasi Irigasi di Daerah Irigasi (DI) Manganti pada 5-6 Mei 2025, diselenggarakan sesi mengenai Pengenalan Irrigation Knowledge Management Center (IKMC) oleh Ir. Andri Prima Nugroho, Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng. dan Prof. Dr. Ir. Sigit Supadmo Arif, M.Eng. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama Pusat Kajian Modernisasi Irigasi dan Pertanian (PMIP) dengan Direktorat Bina Teknik SDA Kementerian Pekerjaan Umum. Presentasi bertajuk “Irrigation Knowledge Management Center (IKMC) – Membangun Pondasi Pengetahuan untuk Keberlanjutan Modernisasi Irigasi Nasional” ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala BBWS Citanduy, Dr. Elroy Koyari, dan Muhammad Ramdhani, Kepala Bidang OP BWS Citanduy.

Presentasi IKMC menekankan pentingnya manajemen pengetahuan yang terstruktur dalam mendukung keberlanjutan modernisasi irigasi. IKMC dirancang sebagai solusi untuk mengatasi tantangan dalam implementasi teknologi irigasi yang dinamis, memastikan keberlanjutan program, dan mempermudah akses informasi bagi para pemangku kepentingan. Konsep IKMC, yang merupakan pengembangan lebih spesifik dari Water Resources Knowledge Management Center, diharapkan dapat menjadi solusi dalam pendampingan penerapan teknologi irigasi di lapangan.

Suasana diksusi dan tanya jawab bersama petugas dan juru OP

Salah satu poin penting yang dibahas adalah perlunya inventarisasi teknologi irigasi yang efektif dan standar taksonomi pengetahuan untuk memudahkan pencarian dan penerapan teknologi yang tepat. Presentasi juga menyoroti pengalaman DI Manganti yang telah menerapkan sistem informasi pengelolaan irigasi canggih, termasuk model peramalan (forecast) dan kecerdasan buatan (AI). Sistem ini memberikan akses informasi curah hujan (melalui Sihka) dan data real-time kondisi irigasi.

Diskusi yang berlangsung interaktif melibatkan berbagai pertanyaan dari peserta, termasuk mengenai kendala irigasi di daerah pasang surut, peran Komisi Irigasi (Komir), dan strategi pengelolaan sumber daya manusia. Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan kompleksitas tantangan dalam modernisasi irigasi dan pentingnya pendekatan terintegrasi yang melibatkan berbagai pihak. Tim Modernisasi Irigasi memberikan jawaban dan solusi yang komprehensif, menekankan pentingnya kajian lebih lanjut dan rekomendasi yang akan dirumuskan untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program modernisasi irigasi di DI Manganti.

Presentasi IKMC di DI Manganti diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam penerapan sistem manajemen pengetahuan yang efektif untuk mendukung keberhasilan modernisasi irigasi di Indonesia. Dengan fokus pada produktivitas pertanian dan penanganan perubahan iklim, IKMC bertujuan untuk meningkatkan ketahanan sistem irigasi dan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan.

Sebagai kesimpulan, pengenalan IKMC merupakan langkah signifikan menuju modernisasi praktik irigasi di Indonesia. Kerjasama antara institusi akademis dan badan pemerintah sangat penting dalam mengembangkan solusi inovatif yang dapat beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi akibat perubahan iklim. Seiring dengan evolusi sektor pertanian, integrasi teknologi dan manajemen pengetahuan akan memainkan peran vital dalam memastikan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.

Acara ditutup dengan komitmen dari semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam menerapkan rekomendasi dari diskusi. Keberhasilan inisiatif IKMC akan bergantung pada kolaborasi yang berkelanjutan, berbagi pengetahuan, dan keterlibatan aktif semua pihak dalam proses modernisasi irigasi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses