Serial Workshop Kesebelas dengan Tema Pengelolaan Sumberdaya Alam Berkelanjutan untuk Mendukung Agroindustri Tropis

[:id]Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian UGM kembali menyelenggarakan seri workshop kesebelas dalam rangka Implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Teknik Pertanian tahun 2022. Workshop diselenggarakan pada hari Selasa, 15 November 2022 dengan mengangkat tema “Pengelolaan Sumberdaya Alam Berkelanjutan untuk Mendukung Agroindustri Tropis”. Pemateri pada kesempatan workshop kali ini adalah Dr. Drs. Irfan Budi Pramono, M.Sc dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, BRIN dan Dr. Miranti Ariani, S.P., M.Si. dari Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Kementrian Pertanian. Bertindak selaku moderator adalah Dosen DTPB FTP UGM, Chandra Setyawan, STP., M.Eng., Ph.D.

Poster Kegiatan

 

Dr. Drs. Irfan Budi Pramono, M.Sc. pada kesempatan pertama menyampaikan “Peran Hutan dalam Mengatur Sumber Daya Air”. Hutan memberikan aliran air permukaan dan air tanah yang paling bersih dan paling stabil dibandingkan semua penggunaan lahan. Hutan dapat mengurangi aliran permukaan dan meningkatkan aliran air tanah. Peran hutan seperti tersebut diatas sekaligus mengurangi banjir dan mengatasi kekeringan. Peran penting hutan penting dalam dalam mengatur tata air adalah 1. Hutan mengatur air dengan menjaga kesuburan dan kelembaban tanah, mendukung infiltrasi tanah dan pengisian air tanah, 2. Hutan sebagai infrastruktur alam untuk air, 3. Hutan juga merupakan komponen integral dari siklus air, mengatur aliran sungai, mendorong pengisian ulang air tanah, dan berkontribusi pada daur ulang air di atmosfer, termasuk pembentukan awan dan curah hujan, 4. Hutan berperan sebagai penyaring alami, mengurangi erosi tanah dan sedimentasi air, sehingga menyediakan air berkualitas tinggi untuk konsumsi manusia, industry dan lingkungan, 5. Hutan dapat membantu mengurangi peristiwa banjir kecil hingga sedang. Kondisi hutan dan kebutuhan air saat ini sekitar 31% dari permukaan tanah atau 4 miliar ha ditutupi oleh hutan, dimana 65 persennya terdegradasi. Sekitar setengah dari hutan primer di bumi telah hilang dari konversi lahan, dan 16 juta hektar hutan yang tersisa hilang setiap tahun.

 

Dr. Miranti Ariani, S.P., M.Si. pada kesempatan selanjutnya menyampaikan topik “Pertanian Ramah Lingkungan untuk Mendukung Agroindustri Tropis Berkelanjutan”. Konsep Pertanian Ramah Lingkungan adalah pertanian yang menerapkan teknologi serasi dengan lingkungan untuk optimasi pemanfaatan sumber daya alam dalam memperoleh produksi tinggi dan aman, serta menjaga kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam pertanian.
Filter Inlet Outlet (FIO) adalah Penyaringan kontaminan yang terbawa oleh air masuk ke persawahan, misal logam berat dan residu pestisida (dipasang inlet) dan penyaringan oulet yang dipasang dioulet persawahan agar saat air keluar dari persawahan tidak mencemari di lingkungan perairan bawahnya.
Teknologi arang aktif untuk pengendali residu pestisida di lingkungan pertanian. Arang aktif mampu mengikat residu pertisida golongan organoklorin yang sebagian besar merupakan senyawa persistant organic pollutant (POPs) dan golongan organofosfat. Arang aktif adalah untuk meningkatkan populasi mikroba berguna bagi pertumbuhan tanaman pertanian dan merupakan habitat mikroba pendegrasi pestisida.[:en]Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian UGM kembali menyelenggarakan seri workshop kesebelas dalam rangka Implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Teknik Pertanian tahun 2022. Workshop diselenggarakan pada hari Selasa, 15 November 2022 dengan mengangkat tema “Pengelolaan Sumberdaya Alam Berkelanjutan untuk Mendukung Agroindustri Tropis”. Pemateri pada kesempatan workshop kali ini adalah Dr. Drs. Irfan Budi Pramono, M.Sc dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, BRIN dan Dr. Miranti Ariani, S.P., M.Si. dari Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Kementrian Pertanian. Bertindak selaku moderator adalah Dosen DTPB FTP UGM, Chandra Setyawan, STP., M.Eng., Ph.D.

Poster Kegiatan

Dr. Drs. Irfan Budi Pramono, M.Sc. pada kesempatan pertama menyampaikan “Peran Hutan dalam Mengatur Sumber Daya Air”. Hutan memberikan aliran air permukaan dan air tanah yang paling bersih dan paling stabil dibandingkan semua penggunaan lahan. Hutan dapat mengurangi aliran permukaan dan meningkatkan aliran air tanah. Peran hutan seperti tersebut diatas sekaligus mengurangi banjir dan mengatasi kekeringan. Peran penting hutan penting dalam dalam mengatur tata air adalah 1. Hutan mengatur air dengan menjaga kesuburan dan kelembaban tanah, mendukung infiltrasi tanah dan pengisian air tanah, 2. Hutan sebagai infrastruktur alam untuk air, 3. Hutan juga merupakan komponen integral dari siklus air, mengatur aliran sungai, mendorong pengisian ulang air tanah, dan berkontribusi pada daur ulang air di atmosfer, termasuk pembentukan awan dan curah hujan, 4. Hutan berperan sebagai penyaring alami, mengurangi erosi tanah dan sedimentasi air, sehingga menyediakan air berkualitas tinggi untuk konsumsi manusia, industry dan lingkungan, 5. Hutan dapat membantu mengurangi peristiwa banjir kecil hingga sedang. Kondisi hutan dan kebutuhan air saat ini sekitar 31% dari permukaan tanah atau 4 miliar ha ditutupi oleh hutan, dimana 65 persennya terdegradasi. Sekitar setengah dari hutan primer di bumi telah hilang dari konversi lahan, dan 16 juta hektar hutan yang tersisa hilang setiap tahun.

Dr. Miranti Ariani, S.P., M.Si. pada kesempatan selanjutnya menyampaikan topik “Pertanian Ramah Lingkungan untuk Mendukung Agroindustri Tropis Berkelanjutan”. Konsep Pertanian Ramah Lingkungan adalah pertanian yang menerapkan teknologi serasi dengan lingkungan untuk optimasi pemanfaatan sumber daya alam dalam memperoleh produksi tinggi dan aman, serta menjaga kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam pertanian.
Filter Inlet Outlet (FIO) adalah Penyaringan kontaminan yang terbawa oleh air masuk ke persawahan, misal logam berat dan residu pestisida (dipasang inlet) dan penyaringan oulet yang dipasang dioulet persawahan agar saat air keluar dari persawahan tidak mencemari di lingkungan perairan bawahnya.
Teknologi arang aktif untuk pengendali residu pestisida di lingkungan pertanian. Arang aktif mampu mengikat residu pertisida golongan organoklorin yang sebagian besar merupakan senyawa persistant organic pollutant (POPs) dan golongan organofosfat. Arang aktif adalah untuk meningkatkan populasi mikroba berguna bagi pertumbuhan tanaman pertanian dan merupakan habitat mikroba pendegrasi pestisida.

 [:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.