Pada Jumat, 27 Februari 2023, telah dilaksanakan kegiatan Launching dan Peresmian Program Pengembangan Desa Wisata Sambak Berbasis Digitally Agro Edu Tourism. Kegiatan ini merupakan bentuk program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM, serta kerjasama dengan Yanmar Environmental Sustainability Suppot Association (YESSA) – Jepang, Pemerintah Desa Sambak, dan Pemerintah Kabupaten Magelang. Acara peresmian dimulai dengan adanya kirab budaya menuju lokasi lahan kebun buah dan dilanjutkan dengan penanaman bibit. Penanaman bibit durian dan kelengkeng dilakukan secara bersama-sama oleh Bapak Bupati Magelang – Zaenal Arifin, S.IP, perwakilan dari YESSA – Mr. Yukino Hiroyasu dan Mr. Keita Kamikubo, Ketua Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM – Prof. Dr. Ir. Umar Santoso, M.Sc., Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM – Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc, Ketua Tim pelaksana program dan Ketua Departemen TPB – Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng, IPU, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi Pemerintah Daerah Kab. Magelang: Bappeda dan Litbangda, Dinas Penanaman Modal dan Satu Pintu, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (DISPAPORA), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DISPERMADES), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pertanian Pangan dan Ketahanan Pangan , FORKOMPINCAM, Pondok Tani, DPRD Prov. Jawa Tengah, dan instansi lainnya. Turut hadir pada acara yaitu Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) dan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM.
Pengabdian Masyarakat
Pada Selasa, 24 Januari 2023, telah dilaksanakan serangkaian kegiatan Panen Raya Padi dan pengabdian masyarakat kerjasama Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) UGM dan Centre for Sustainable Agriculture Mechanization (CSAM) – United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific) UN ESCAP di Dusun Gamparan, Sumberharjo, Prambanan. Pada kegiatan Panen Raya Padi tersebut, turut hadir Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM – Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Ketua Departemen TPB – Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng, IPU., Tim Pelaksana Kerjasama DTPB – CSAM, Dr. Radi, S.T.P., M.Eng., IPM., Asean Eng., Lurah Sumberharjo yang diwakili oleh Pak Sigit Purnomo, serta perwakilan dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian – Ir. Joko Pitoyo, M.Si dan Elita R Widjaya, S.T.P., M.Eng.Sc., Ph.D, bersama-sama secara simbolis melaksanakan panen raya padi. Kegiatan panen raya padi dan pelatihan ini juga turut diikuti oleh 90 orang peserta dari kelompok tani, kelompok ternak, dan kelompok wanita tani dari tiga lokasi percontohan kerjasama, yaitu Dusun Gamparan (Prambanan), Dusun Kwasen (Srimartani), dan Dusun Japuhan (Bambanglipuro).
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM melalui Program Pengabdian Masyarakat Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM dengan Skema Pendidikan Bagi Pembangunan Berkelanjutan atau Education for Sustainable Development (ESD) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Pengenalan Pertanian Input Rendah untuk Mendukung Kemandirian Pangan Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19”. Kegiatan ini diketuai oleh salah satu dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM yaitu Chandra setyawan, S.T.P., M.Eng., Ph.D. dan dilaksanakan di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan konsep pertanian input rendah untuk mengurangi biaya dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan akibat penggunaan input pertanian secara berlebihan seperti pupuk. Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sidomaju, Sokka Indah dan Rukun Punden Desa Sidoluhur, Godean.
Sabtu, 29 Oktober 2022 dilaksanakan pelatihan Teknik Pemasaran Digital Dengan Media Sosial serta pelatihan mengenai Prosedur dan Persyaratan Pemberian SPP-IRT. Kedua pelatihan ini sebagai rangkaian pengabdian kepada masyarakat berbasis pemanfaatan hasil penelitian dan penerapan teknologi tepat guna Universitas Gadjah Mada.
Desa Wonogiri secara administrasi termasuk wilayah di Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Jawa Tengah, terdiri dari delapan dusun dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa. Permasalahan yang dijumpai di desa tersebut cukup kompleks dan saling berkaitan antara lingkungan fisik lahan, permukiman, pengolahan hasil, dan pemasaran, yang berujung pada rendahnya kesejahteraan masyarakat. Permasalahan fisik wilayah yang dihadapi adalah ancaman bencana kekeringan, erosi, dan longsor baik di lahan pertanian maupun permukiman. Tanaman yang menjadi andalan sebagai penahan longsor di wilayah desa Wonogiri adalah tanaman kelapa dan aren. Berdasarkan analisis pada suatu daerah aliran sungai (DAS) Bompon seluas 295 hektar, kerapatan vegetasi kelapa 4-6 pohon/hektar. Oleh karena itu, salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat diarahkan untuk memanfaatkan tanaman kelapa supaya nilai tambah antara lain dengan mengolah nira kelapa menjadi gula.
Pandemik Covid mulai usai, sektor industri dan pariwisata di Yogyakarta kembali pulih dengan geliat perekonomian nampak di penjuru tempat di provinsi ini. Berdiri di lahan seluas sekitar 1.200 m², Griya Cokelat Nglanggeran menjadi salah satu penanda telah memasuki kawanan desa wisata gunung api purba, Yogyakarta. Menjadi mitra pengabdian masyarakat Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM selama 3 tahun, Griya Cokelat mulai berhasil mengembangkan konsep produksi cokelat single origin, bean to bar, dengan peralatan yang telah dihibahkan sebelumnya. Namun, sama halnya dengan kegiatan usaha lain, semangat berinovasi dan mengembangkan diri haruslah tetap tumbuh sebagai upaya adaptasi dari segala perubahan. Semangat inilah yang coba Griya Cokelat wujudkan dengan diversifikasi produk.
Alat dan mesin pertanian (Alsintan) di tingkat kelompok tani sangat bermacam-macam dari jenis, jumlah dan kondisinya. Beberapa alsintan yang ada di kelompok tani atau gapoktan yaitu traktor, transplanter, combine harvester, culitvator, sprayer, power thresher, corn sheller, pompa air, color sorter dan vertical dryer. Alsintan tersebut didominasi bantuan dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.
Kondisi terkini di lapangan, tidak semua alsintan yang ada digunakan secara maksimal. Beberapa alsintan yang tidak terkelola disebabkan oleh beberapa faktor seperti tidak adanya operator di lapangan, keterbatasan kemampuan operator sehingga tidak bisa melakukan perbaikan, ketersediaan sparepart yang sedikit, kondisi lahan yang tidak sesuai untuk alsintan tertentu ataupun kurangnya kepedulian kelompok tani terhadap alsintan yang dimiliki. Dari beberapa faktor ini maka diperlukan pelatihan di tingkat petani yang bertujuan untuk memaksimalkan pengelolaan alsintan yang dimiliki kelompok tani atau gapoktan.
Acara dibuka secara resmi oleh Kasi Bina Usaha Tanaman Pangan Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan, Ir. Hesti Rah Sitomurni dan dihadiri oleh tidak kurang 25 orang petani atau operator alsintan perwakilan dari UPTD Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan (BP4) Wilayah I – VIII.

Dr. Andri memaparkan mengenai pentingnya pemeliharaan alat mesin pertanian guna mendukung kinerja peralatan dalam usaha jasa serta mengurangi kerusakan di jangka panjang. Dari peralatan pertanian yang diberikan, diantaranya Traktor tangan dan transplanter menjadi topik khusus yang dibahas mengenai apa macam-macam pemeliharaan, mulai dari ringan, menengah, dan besar. Bagian dan komponen mesin yang harus dicek serta indikator-indikator yang perlu diperhatikan selama pemeliharaan.
Pada sesi diskusi, Dr. Andri mendorong gapoktan penerima bantuan Alsin untuk selalu mengembangkan usaha dan mengelola dengan profesional, melalui sharing pengalaman keberhasilan UPJA yang sudah lebih dahulu berjalan. Harapannya, dengan pengelolaan yang lebih profesional, peralatan dan mesin pertanian dapat memberikan manfaat dan keuntungan dalam mendukung usaha pertanian tanaman pangan.
Kontributor: AN