Perkembangan pertanian organik akhir-akhir ini semakin marak sebagai respon terhadap terjadinya penurunan kualitas sumberdaya alam sebagai akibat pemakaian berbagai input bahan kimia pada budidaya pertanian. Pertanian organik juga didorong meningkatnya kesadaran akan konsumsi makanan sehat bebas residu pestisida dan pupuk kimia.
Beberapa kelompok pertanian organik telah berkembang, namun masih banyak hal yang belum mendukung perkembangannya. Ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang keberadaan dan harganya mudah dipermainkan masih sangat tinggi. Di lain fihak penyediaan pupuk dan pestisida organik memerlukan kerja lebih keras dan curahan waktu lebih banyak dari petani.
Untuk mendukung perkembangan pertanian organik, paling tidak mengurangi ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia, maka Jurusan Teknik Pertanian menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang bertema pertanian organik yang diadakan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini juga didukung dengan metode budidaya padi SRI (System of Rice Intensification).
Kelompok mahasiswa KKN yang berjumlah 22 mahasiswa yang dimotori 6 mahasiswa Teknik Pertanian akan menempati lokasi di Desa Baturono Kecamatan Salam, Magelang. Untuk membekali kelompok mahasiswa ini maka pada tanggal 6 dan 7 Juli 2009 telah diadakan pelatihan singkat pertanian organik.
Pelatihan dilaksanakan di Dusun Kleben, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Sleman. Sebagai pelatih adalah kelompok tani organik yang ada di dusun tersebut yang telah menerapkan pertanian organik dan metode cocok tanam dengan SRI secara murni. Materi pelatihan hari pertama berupa teori pembuatan pupuk dasar (pupuk padat), pupuk cair, seleksi benih, pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan tanaman padi. Materi pelatihan hari kedua berupa praktek pembuatan pupuk dasar, seleksi benih, pembibitan, dan penanaman.