Desa Srimartani Jadi Kawasan Agropolitan

BANTUL – Universitas Gadjah Mada bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menetapkan Desa Srimartani Piyungan sebagai kawasan agropolitan. Alasannya, karena selama ini, Desa Srimartani merupakan salah satu desa yang menjadi lumbung pangan di tanah air.
Peresmian kawasan agropolitan dilakukan kemarin yang ditandai dengan penyerahan bantuan berupa peralatan pertanian di balai desa setempat. Hadir dalam acara itu, Asisten Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyrakat UGM Prof. Dr. Ir. Zuprizal, Ketua Baznas Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, dan Wakil Bupati Bantul Drs. Sumarno.
Ketua Tim Program Pengembangan Masyarakat UGM Dr. Ir. Lilik Soetiarso, M.Eng., mengatakan, program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan UGM di antaranya mengembangakan produk pangan unggulan yang berbasis bahan lokal. “Sejak beberapa tahun terakhir, Bantul telah melakukan gerakan mengurangi ketergatungan terhadap gandum,” katanya.

Melalui program tersebut, Desa Srimartani dalam 2-3 tahun ke depan diharapkan muncul pangan berbasis pangan lokal. “Desa ini terkenal produk sayuran, pisang singkong dan sebagainya. Ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan,” tandas dosen Teknik Pertanian dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini Tidak hanya program pertanian, tim teknik pertanian UGM juga menjalankan program penanganan konservasi air dan lahan. Sebab, topografi desa tersebut berbukit-bukit dan sering mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. “Peralatan teknologi yang kita siapkan ramah lingkungan,” papar Lilik.
Selain itu, tim UGM juga akan melakukan pemberdayaan dan peningkatan optimalisasi limbah ternak. “Limba kotoran ternak bisa diubah menjadi biogas, sedangkan limbah padat biogas juga bisa diubah menjadi pupuk mendukung organik farming. Itu akan kami coba kembangkan” ungkap Lilik.
Ketua Umum Baznas Prof. Dr. Didin Hafidhuddin mengataka, kegiatan pengembangan Desa Srimartani sebagai kawasan agropolitan merupakan salah satu bentuk program penyaluran zakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Didin, kegiatan ini jadi salah satu program percontohan yang akan diadopsi oleh Islamic Development Bank (IDB) untuk program pengentasan kemiskinan di Asia, Afrika dan Timur Tengah. “Dengan kegiatan ini harapannya produk pertanian di Srimartani semakin bagus,” terang Didin. (mar)
Berita dari :Radar Jogja

http://www.radarjogja.co.id/component/content/article/5-metropolis/16431-desa-srimartani-jadi-kawasan-agropolitan.html

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.