[:id]Field Trip Mahasiswa Pasca Sarjana ke BULOG Triyagan Karanganyar [:]

[:id]BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran. Berdasarkan cakupan kegiatannya Perencanaan dan Pengembangan Usaha dibagi menjadi 3, yaitu perdagangan, industri, dan jasa.
Guna menambah wawasan tentang pasca panen beras, mahasiswa pasca sarjana Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada melakukan kunjungan ke Bulog Triyagan, Karanganyar. Pada BULOG Triyagan, terdapat 2 unit kerja, yaitu unit pengolahan dan unit penyimpanan (penggudangan) gabah beras. Pada unit pengolahan dilakukan pengolahan pascapanen padi, meliputi pengeringan gabah, pengemasan dan penyimpanan gabah, penggilingan gabah, penyosohan, dan pengemasan.
Kunjungan dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2017 oleh 9 orang mahasiswa program studi S2 Teknik Pertanian. Peserta kunjungan diterima oleh Bapak Andy Nugroho, STP kepala unit pengolahan dan Bapak Kurnia, ST kepala unit gudang. Pada kesempatan ini para mahasiswa mendapat penjelasan serta berdiskusi tentang pasca panen padi yang dilakukan di BULOG Triyagan serta meninjau peralatan pasca panen beras.

Mahasiswa S2 Teknik Pertanian di depa Gudang BULOG

Pada unit pengolahan, terdapat beberapa unit alat pengering mekanis berkapasitas besar, namun proses pengeringan masih sering dilakukan secara manual, yaitu penjemuran gabah di lantai jemur dengan menggunakan sinar matahari langsung. Hal ini dilakukan dengan alasan ekonomi, yaitu konsumsi bahan bakar yang besar untuk mengoperasikan mesin pengering. Setelah

dikeringkan sampai kadar air tertentu (maks. 14%), gabah akan digiling dengan mesin penggiling gabah (rice milling unit). Output dari proses ini adalah gabah pecah kulit, kulit sekam, dan bekatul. Beras pecah kulit akan mengalami proses shining, yaitu dengan menambahkan air pada proses penyosohan. Selanjutnya, beras akan langsung dikemas dengan menggunakan karung plastik. Beras yang sudah dikemas dapat langsung didistribusikan ke konsumen, ataupun dapat disimpan terlebih dahulu di gudang penyimpanan. Terdapat 4 unit silo yang dapat digunakan sebagai alternatif penyimpanan gabah atau beras secara curah.

Kontributor: Yulia Ariani, Dwi Ayuni, Primawati Yenni F.
Foto: Murtiningrum[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.