[:id]Demi Mutu Dan Nilai Tambah Cokelat Lokal Yang Lebih Baik, DTPB Beri Pendampingan Ke Produsen Cokelat Skala Kecil[:en]Demi Mutu Dan Nilai Tambah Cokelat Lokal Yang Lebih Baik[:]

[:id]Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM melalui pelaksanaan Hibah Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diketuai oleh Arifin Dwi Saputro, Ph.D kembali menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi. Pendampingan dilakukan kepada produsen cokelat skala Kecil “Pawon Gendis” di Kulonprogo dengan tujuan perbaikan kualitas cokelat.

Kegiatan praktek

Produsen cokelat “Pawon Gendis” telah banyak melakukan aktifitas pengolahan pangan lokal sejak tahun 2012 termasuk pengolahan kakao-cokelat yang produknya kian diminati. Permintaan pasar terhadap mutu cokelat yang lebih baik menuntut “Pawon Gendis” untuk meningkatkan mutu produknya. Sayangnya, upaya tersebut terkendala oleh keterbatasan akses terhadap teknologi pengolahan kakao-cokelat yang lebih baik. Oleh karena itu, pendampingan penerapan teknologi pengolahan kakao-cokelat skala kecil sangat dibutuhkan.
Pada kegiatan pendampingan yang dilakukan Senin 30 September 2019 tersebut, Arifin Dwi Saputro, PhD memaparkan perkembangan trend bisnis cokelat yang berpotensi menggerakkan roda pariwisata setempat. Selain itu, turut didiskusikan juga peranan penting formulasi bahan baku dan metode pemrosesan cokelat. Lebih lanjut, pentingnya pengemas sebagai pelindung cokelat dan media promosi juga dipaparkan oleh Redika Ardi Kusuma, M.Si.

Penyerahan bantuan satu set mesin pengolah cokelat

Tidak sebatas itu, dalam pelatihan ini juga disalurkan bantuan berupa tiga unit mesin pengolahan kakao-cokelat meliputi mesin melanger, tempering, dan vibrating table skala kecil. Metode alternatif pengolahan kakao skala kecil dengan peralatan-peralatan tersebut dinilai tim dapat menghasilkan efisiensi waktu dan energi yang lebih tinggi dibandingkan peralatan yang sudah ada.
Selama kegiatan berlangsung, peserta dari produsen cokelat “Pawon Gendis” terlihat sangat antusias mengikuti setiap materi diskusi yang disampaikan. Ibu Dwi Martuti koordinator “Pawon Gendis” menilai kegiatan seperti ini sangat membantu kelompok wanita tani dalam menghasilkan produk cokelat yang lebih baik di masa mendatang.

Kontributor: Redika A. Kusuma[:en]Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM melalui pelaksanaan Hibah Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diketuai oleh Arifin Dwi Saputro, Ph.D kembali menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi. Pendampingan dilakukan kepada produsen cokelat skala Kecil “Pawon Gendis” di Kulonprogo dengan tujuan perbaikan kualitas cokelat.

Kegiatan praktek

Produsen cokelat “Pawon Gendis” telah banyak melakukan aktifitas pengolahan pangan lokal sejak tahun 2012 termasuk pengolahan kakao-cokelat yang produknya kian diminati. Permintaan pasar terhadap mutu cokelat yang lebih baik menuntut “Pawon Gendis” untuk meningkatkan mutu produknya. Sayangnya, upaya tersebut terkendala oleh keterbatasan akses terhadap teknologi pengolahan kakao-cokelat yang lebih baik. Oleh karena itu, pendampingan penerapan teknologi pengolahan kakao-cokelat skala kecil sangat dibutuhkans.
Pada kegiatan pendampingan yang dilakukan Senin 30 September 2019 tersebut, Arifin Dwi Saputro, PhD memaparkan perkembangan trend bisnis cokelat yang berpotensi menggerakkan roda pariwisata setempat. Selain itu, turut didiskusikan juga peranan penting formulasi bahan baku dan metode pemrosesan cokelat. Lebih lanjut, pentingnya pengemas sebagai pelindung cokelat dan media promosi juga dipaparkan oleh Redika Ardi Kusuma, M.Si.

Penyerahan bantuan satu set mesin pengolah cokelat

Tidak sebatas itu, dalam pelatihan ini juga disalurkan bantuan berupa tiga unit mesin pengolahan kakao-cokelat meliputi mesin melanger, tempering, dan vibrating table skala kecil. Metode alternatif pengolahan kakao skala kecil dengan peralatan-peralatan tersebut dinilai tim dapat menghasilkan efisiensi waktu dan energi yang lebih tinggi dibandingkan peralatan yang sudah ada.
Selama kegiatan berlangsung, peserta dari produsen cokelat “Pawon Gendis” terlihat sangat antusias mengikuti setiap materi diskusi yang disampaikan. Ibu Dwi Martuti koordinator “Pawon Gendis” menilai kegiatan seperti ini sangat membantu kelompok wanita tani dalam menghasilkan produk cokelat yang lebih baik di masa mendatang.

Kontributor: Redika A. Kusuma[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.