Dalam rangka melaksanakan kegiatan teknologi tepat guna Universitas Gadjah Mada tahun 2023 ini, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Jendi, Kec. Girimarto Kab Wonogiri dalam bentuk pendampingan produksi keripik kedelai. Kegiatan dilaksanakan oleh Dr. Joko Nugroho WK, STP, M.Eng dan Makbul Hajad, STP, M.Eng, Ph.D yang dibantu oleh tim mahasiswa. Kegiatan dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan November 2023.
DTPB membantu mengenalkan perbaikan proses, dari proses penggilingan basah menjadi penggilingan kedelai kering. Peralatan mesin yang digunakan adalah mesin pengupas dan pemecah biji kedelai yang dilengkapi dengan pemisah kulit kedelai. Kripik Bu Wiwik merupakan salah satu dari pengrajin keripik tempe di desa tersebut, yang menjadi lokasi kegiatan. Usaha kripik bu Wiwik ini memproduksi tempe dengan bahan baku 10-15 kg kedelai per hari. Di desa tersebut ada lebih dari 30 keluarga yang mengerjakan produksi keripik kedelai. Kesulitan yang dihadapi para pengrajin adalah pada proses penggilingan basah, yaitu banyak waktu dan tenaga tersita untuk memisahkan kulit hasil penggilingan basah, dan juga penggunaan air yang cukup banyak. Kulit yang basah juga harus segera diproses agar tidak menyebabkan bau tidak sedap.
Dengan menggunakan mesin penggiling kedelai kering maka banyak manfaat yang dirasakan oleh pengrajin tempe, yaitu waktu pemisahan kulit sisa penggilingan bisa dikurangi sangat signifikan, dan juga penggunaan air bisa ditekan cukup banyak. Penggunaan motor daya listrik yang rendah (1 hp) sangat sesuai dengan kondisi setempat untuk menggantikan motor bensin yang sudah ada mampu meningkatkan kenyamanan dalam bekerja dan lebih hemat dalam biaya operasional. Limbah kulit keringpun bisa disimpan lebih lama untuk penggunakan yang lain.
Kontributor: Joko Nugroho
Dalam rangka melaksanakan kegiatan teknologi tepat guna Universitas Gadjah Mada tahun 2023 ini, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Jendi, Kec. Girimarto Kab Wonogiri dalam bentuk pendampingan produksi keripik kedelai. Kegiatan dilaksanakan oleh Dr. Joko Nugroho WK, STP, M.Eng dan Makbul Hajad, STP, M.Eng, Ph.D yang dibantu oleh tim mahasiswa. Kegiatan dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan November 2023.
DTPB membantu mengenalkan perbaikan proses, dari proses penggilingan basah menjadi penggilingan kedelai kering. Peralatan mesin yang digunakan adalah mesin pengupas dan pemecah biji kedelai yang dilengkapi dengan pemisah kulit kedelai. Kripik Bu Wiwik merupakan salah satu dari pengrajin keripik tempe di desa tersebut, yang menjadi lokasi kegiatan. Usaha kripik bu Wiwik ini memproduksi tempe dengan bahan baku 10-15 kg kedelai per hari. Di desa tersebut ada lebih dari 30 keluarga yang mengerjakan produksi keripik kedelai. Kesulitan yang dihadapi para pengrajin adalah pada proses penggilingan basah, yaitu banyak waktu dan tenaga tersita untuk memisahkan kulit hasil penggilingan basah, dan juga penggunaan air yang cukup banyak. Kulit yang basah juga harus segera diproses agar tidak menyebabkan bau tidak sedap.
Dengan menggunakan mesin penggiling kedelai kering maka banyak manfaat yang dirasakan oleh pengrajin tempe, yaitu waktu pemisahan kulit sisa penggilingan bisa dikurangi sangat signifikan, dan juga penggunaan air bisa ditekan cukup banyak. Penggunaan motor daya listrik yang rendah (1 hp) sangat sesuai dengan kondisi setempat untuk menggantikan motor bensin yang sudah ada mampu meningkatkan kenyamanan dalam bekerja dan lebih hemat dalam biaya operasional. Limbah kulit keringpun bisa disimpan lebih lama untuk penggunakan yang lain.
Kontributor: Joko Nugroho