(Riau, 10 November 2024) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau untuk mengembangkan agroindustri beras modern melalui program revitalisasi sarana SP3T (Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu) di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Salah satu tahapan kegiatan dari program tersebut adalah pengecekan dan pengujian alat mesin pengolah padi hasil pengadaan dari program SP3T yang terletak di Desa Jayapura, Kabupaten Siak. Ada tiga orang dosen dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem yang terlibat pada kegiatan ini yaitu Dr. Sri Rahayoe, STP., MP., Hanim Zuhrotul Amanah, STP., MP., Ph.D, dan Sri Markumningsih, STP., M.Sc., Ph.D. Selain tim dari UGM, tim dari perusahaan penyedia alat mesin pengolah padi juga ikut dilibatkan pada kegiatan ini.
Alat mesin yang akan direvitalisasi berupa mesin pengering dan mesin penggiling padi. Mesin pengering tidak dapat berfungsi karena ada bagian yang rusak yaitu blower yang menyerap panas dari tungku untuk disalurkan ke mesin pengering tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan untuk mesin penggiling padi masih dapat dioperasikan dan berhasil diuji dengan menggunakan 2 jenis gabah, yaitu gabah kualitas bagus (dipanen cukup tua) dan gabah yang kurang bagus (dipanen masih belum cukup tua). Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa umur padi yang dipanen dapat mempengaruhi kualitas beras yang dihasilkan. Apabila ingin mengembangkan beras premium, tentu bahan baku yang diproses harus memiliki kualitas yang bagus. Hasil penggilingan padi menunjukkan bahwa beras yang dihasilkan masih belum bisa memenuhi standar beras premium sehingga diperlukan beberapa perbaikan alat dan penyetelan komponen baik di bagian husker maupun polisher. Selain itu juga akan ditambahkan beberapa bagian tambahan agar dapat menghasilkan beras premium yang memenuhi persyaratan SNI.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan kegiatan revitalisasi mesin pengolah padi di SP3T Desa Jayapura dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan. Ketua kelompok tani pengelola SP3T ini juga bersemangat untuk mengelola unit penggilingan padi ini apabila sudah direvitalisasi setelah sebelumnya berhenti beroperasi karena kerusakan mesin. Dengan terlibatnya dosen dari DTPB pada kegiatan ini menunjukkan bahwa Departemen TPB berkomitmen dalam pengembangan teknologi agar dapat memberikan solusi terkait permasalahan pertanian dan pangan di Indonesia.