Gunungkidul, 11 Desember 2025 – Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (DTPB FTP UGM) kembali mengokohkan komitmennya terhadap pembangunan desa melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan di Kelurahan Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Dengan mengangkat tema “Sinergi Teknik Pertanian dan Digitalisasi untuk Kemandirian Desa Gombang”, kegiatan ini menjadi wadah transfer teknologi, penguatan kapasitas masyarakat, serta akselerasi inovasi pertanian desa.
Kegiatan dibuka oleh Hilda Maya, M.Sc. selaku MC, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mengatasi tantangan pertanian lokal. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Departemen TPB FTP UGM, Prof. Lilik Sutiarso. Dalam sambutannya, Prof. Lilik memperkenalkan peran strategis departemen dalam mencetak sumber daya manusia pertanian yang unggul dan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya aspek pengabdian kepada masyarakat. Prof. Lilik mendorong warga untuk memanfaatkan forum ini sebagai ruang diskusi terbuka guna memperkuat pertanian Desa Gombang secara berkelanjutan.
Rombongan DTPB disambut hangat oleh Lurah Gombang, Supriyanto, yang menyampaikan harapannya agar warga dapat menyerap ilmu, mengajukan pertanyaan secara aktif, dan mengembangkan kompetensi yang diperoleh selama kunjungan. Apresiasi juga diberikan kepada DTPB FTP UGM atas kepedulian dan pendampingan yang relevan dengan kondisi pertanian di wilayah tersebut.
Eksplorasi Teknologi Pertanian: Dari Alsintan hingga Digital Marketing
Mekanisasi Pertanian: Optimalisasi Pengolahan Lahan oleh Dr. Radi

Sesi pemaparan dimulai oleh Dr. Radi, yang memberikan wawasan komprehensif terkait mekanisasi pertanian dan peran strategis alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani. Dr. Radi memperkenalkan berbagai jenis traktor yang umum digunakan dalam pengolahan lahan beserta parameter pemilihannya, seperti luas lahan, jenis tanah, kebutuhan operasional, dan ketersediaan sumber daya manusia pengoperasi.
Selain itu, ia menjelaskan strategi pengembangan bisnis alsintan melalui skema kepemilikan kelompok, pembentukan unit pelayanan jasa alsintan (UPJA), serta pengelolaan manajemen alsintan yang efektif. Penyampaian ini mendapat respons positif dari warga yang selama ini menghadapi keterbatasan alat dalam pengolahan lahan.
Digitalisasi Pemasaran Produk Desa oleh Dr. Andri Prima Nugroho

Materi kedua disampaikan oleh Dr. Andri Prima Nugroho, yang menyoroti urgensi transformasi digital dalam memasarkan produk unggulan desa. Dalam presentasinya, Dr. Andri menunjukkan bagaimana integrasi kecerdasan buatan (AI) dan media sosial dapat dimanfaatkan untuk menciptakan desain kemasan produk yang lebih menarik, estetik, dan memiliki daya saing lebih tinggi.
Ia juga memberikan contoh strategi branding, pengelolaan konten digital, hingga pemanfaatan platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Warga Desa Gombang yang memiliki usaha kecil di bidang pangan dan kerajinan memberi respons antusias, karena materi ini membuka peluang pengembangan usaha berbasis teknologi.
Pemetaan Permasalahan Pertanian melalui FGD

Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Ngadisih dan Dr. Devi Yuni Susanti, didukung oleh tim mahasiswa doktoral Ilmu Teknik Pertanian. Mereka menyelenggarakan focus group discussion (FGD) bersama puluhan warga yang hadir. Pada sesi FGD, peserta diminta menuliskan satu kata terkait permasalahan pertanian yang mereka hadapi serta satu kata yang merepresentasikan harapan masa depan pertanian Desa Gombang.
Proses ini menghasilkan identifikasi masalah seperti keterbatasan air, mahalnya biaya pupuk, serangan hama, dan minimnya alsintan. Sementara itu, harapan warga mencakup modernisasi pertanian, peningkatan produktivitas, akses pasar lebih baik, serta kestabilan harga komoditas.
Menurut Dr. Ngadisih, pemetaan masalah secara partisipatif menjadi langkah awal penting dalam merumuskan rekomendasi intervensi yang relevan. Temuan dari FGD ini akan menjadi bahan analisis lanjutan untuk merancang pendampingan berbasis data dan kebutuhan riil warga.
Pengolahan Ubi dan Singkong: Penguatan Komoditas Unggulan Desa

Sebagai penutup, Dr. Devi Yuni Susanti memberikan pelatihan praktis terkait teknik perajangan ubi serta berbagai inovasi olahan berbasis ubi dan singkong—komoditas unggulan Desa Gombang. Ia mengulas bentuk pengolahan yang memiliki nilai tambah, seperti keripik, tepung mocaf, produk setengah jadi, dan diversifikasi olahan lainnya.
Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas warga dalam mengembangkan produk pangan yang bernilai ekonomi tinggi dan memiliki daya jual lebih baik di pasar lokal maupun regional.
Komitmen DTPB FTP UGM untuk Keberlanjutan dan Penguatan Kapasitas Desa
Melalui rangkaian kegiatan ini, DTPB FTP UGM menunjukkan kesungguhan dalam menghadirkan solusi berbasis teknologi, digitalisasi, dan pemberdayaan masyarakat untuk mendorong kemandirian Desa Gombang. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari misi besar DTPB dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan yang adaptif terhadap tantangan zaman.
DTPB FTP UGM berkomitmen untuk melanjutkan pendampingan, mengembangkan program lanjutan, dan menjaga hubungan kolaboratif dengan pemerintah desa serta masyarakat Gombang guna mewujudkan desa yang mandiri, inovatif, dan tangguh.