
Bangkok, 12 September 2025 — Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Dr. Rizki Maftukhah, menjadi pembicara dalam kuliah tamu di Kasetsart University, Thailand. Pada kesempatan ini, beliau membawakan materi berjudul “Tracing Soil Recovery: Using Stable Isotopes to Assess Drought Resistance and Nitrogen Fixation.” Pada kuliah tamu ini, Dr. Rizki didampingi oleh mahasiswa magister Teknik Pertanian Qanita Haniyah Nuha, STP.
Pada kuliah tamu tersebut, Dr. Rizki memaparkan berbagai pengalaman penelitiannya mengenai upaya restorasi lahan terdegradasi, termasuk penanganan lahan pasca tambang agar dapat kembali menjadi lahan produktif. Beliau menekankan pentingnya teknik isotop stabil seperti isotop C dan N dalam menelusuri kesehatan tanah, menilai ketahanan tanaman terhadap kekeringan, serta memperkirakan fiksasi nitrogen oleh tanaman kacang-kacangan—tiga aspek krusial yang menentukan keberhasilan pemulihan lahan di lahan pasca tambang.
berkaitan langsung dengan SDG 15: Ekosistem Daratan, yang menekankan pentingnya perlindungan, pemulihan, dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat.
Hasil riset yang dibagikan diharapkan mampu memberikan inspirasi sekaligus solusi nyata bagi tantangan degradasi lahan di berbagai wilayah, serta memperkuat kontribusi akademisi dalam menjawab isu-isu global keberlanjutan.
Selain sebagai wadah bertukar ilmu dan pengalaman, kuliah tamu ini juga menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan antara akademisi DTPB FTP UGM dengan Faculty of Forestry, Kasetsart University. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa pasca sarjana, dosen, dan peneliti dari fakultas tersebut, sehingga menjadi forum yang kaya akan perspektif akademis lintas disiplin.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat jejaring akademik internasional, tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Melalui kegiatan akademik lintas negara ini, UGM turut berperan dalam mewujudkan SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui berbagi pengetahuan dan pengalaman riset. Penelitian yang dipaparkan juga relevan dengan SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena berfokus pada adaptasi dan ketahanan lahan terhadap dampak iklim ekstrem. Selain itu, topik restorasi lahan bekas tambang
Hasil riset yang dibagikan diharapkan mampu memberikan inspirasi sekaligus solusi nyata bagi tantangan degradasi lahan di berbagai wilayah, serta memperkuat kontribusi akademisi dalam menjawab isu-isu global keberlanjutan.