Tangerang, 4 November 2025 — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian UGM (DTPB FTP UGM) menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) “Penyusunan Roadmap Industri Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Nasional 2025–2045”. Kegiatan ini bertujuan menyelaraskan arah kebijakan pengembangan industri alsintan agar lebih terintegrasi, berdaya saing, dan mendukung modernisasi pertanian nasional.
FGD menghadirkan perwakilan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Dinas Pemerintahan Jabodetabek, akademisi, dan pelaku industri. Tim UGM yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso dan Dr. Andri Prima Nugroho memaparkan konsep National Agricultural Readiness Index (NARI) sebagai instrumen pengukuran kesiapan ekosistem alsintan berdasarkan aspek SDM, industri, inovasi dan UMKM, kebijakan, serta pengguna teknologi. Kemenperin menyambut baik penggunaan indeks ini sebagai alat ukur untuk menilai kinerja sektor alsintan secara komprehensif di kementerian.

Para peserta kegiatan menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah, industri dan akademisi untuk memperkuat ekosistem alsintan nasional. Pelaku industri menyoroti kebutuhan peningkatan TKDN, penerapan SNI, serta penyediaan captive market untuk mendorong skala ekonomi. Tim UGM juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan adjustable technology, yaitu teknologi alsintan yang dapat disesuaikan dengan keragaman agroekologi Indonesia.
FGD menghasilkan komitmen bersama untuk mempercepat penyusunan Roadmap Industri Alsintan Nasional 2025–2045 yang mencakup empat fase pembangunan:
-
2025–2029 : Penguatan Ekosistem dan Modernisasi Awal
-
2030–2034 : Digitalisasi Industri dan Smart Mechanization
-
2035–2039 : Smart Mechanization dan Ekspansi Global
-
2040–2045 : Ekosistem Global dan Pertanian Berkelanjutan
Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam perumusan strategi pengembangan alsintan nasional yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan sebagai dukungan terhadap ketahanan pangan dan kemandirian teknologi pertanian Indonesia.

Penyusunan roadmap ini juga selaras dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya:
-
SDG 2: Tanpa Kelaparan (Zero Hunger) – melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi sistem produksi pangan berbasis mekanisasi;
-
SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Industry, Innovation and Infrastructure) – melalui penguatan ekosistem industri alsintan, adopsi teknologi digital, dan inovasi komponen lokal;
-
SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production) – melalui peningkatan TKDN, standardisasi SNI, dan penguatan rantai pasok industri dalam negeri;
-
SDG 13: Aksi Iklim (Climate Action) – melalui pengembangan teknologi alsintan yang ramah lingkungan dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Integrasi SDGs ini memastikan bahwa roadmap tidak hanya mendorong kemandirian industri, tetapi juga mendukung keberlanjutan jangka panjang sektor pertanian Indonesia.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan proses penyusunan Roadmap Industri Alsintan Nasional 2025–2045 tidak hanya menghasilkan arah kebijakan yang komprehensif, tetapi juga memberikan dampak nyata berupa penguatan kapasitas industri, percepatan inovasi teknologi, serta peningkatan daya saing alsintan dalam negeri.