Peringatan Hari Air Sedunia oleh Mahasiswa Teknik Pertanian

Perhelatan akbar Jurusan Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada dalam memperingati Hari Air Sedunia 2013 jatuh pada pilihan penyelenggaraan Aksi Damai, Bakti Sosial, Konser Amal. Ide ini bermula dari inovasi penyelenggaraan peringatan Hari Air Sedunia yang diadakan tahun lalu, 22 Maret 2012. Segenap mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian mengadakan aksi damai yang berupa long march dari kampus FTP UGM ke Bunderan UGM sambil membawa leaflet berisi informasi tentang Hari Air Sedunia, stiker untuk dibagikan, serta spanduk yang berisi informasi Hari Air Sedunia. Long march berhenti di Bunderan UGM lalu aksi unjuk protes, solusi, disuarakan di Bunderan UGM tepat pada tanggal 22 Maret 2012. Protes kepada perusahaan air minum swasta untuk menjaga lingkungan dan sumber mata air yang dieksploitasi, sikap masyarakat yang perlu diubah dalam menjaga sumber mata air, menjaga lingkungan untuk menjaga konservasi air, serta dibatasinya privatisasi air agar masyarakat dapat mengakses air bersih dengan murah. Di malam harinya, mahasiswa melakukan Malam Renungan dan pemutaran video tentang Hari Air di kampus FTP.

Gambar 1. Aksi Damai 22 Maret 2013 di Bunderan UGM

Aksi damai tersebut diselenggarakan kembali pada tahun 2013 di tanggal yang sama. Mengusung konsep aksi damai dan ide yang sama, mahasiswa melakukan aksi damai tersebut. Namun upaya menginformasikan tentang Hari Air tidak ingin berhenti sampai di sini saja. Mahasiswa Teknik Pertanian UGM mengusung Konser Amal untuk menginformasikan kepada khalayak ramai tentang Hari Air Sedunia serta polemiknya diantaranya adalah daerah krisis air yang terjadi di Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Sleman. Pemilihan daerah ini berdasarkan atas pentingnya instalasi air yang akan digunakan masyarakat untuk melangsungkan aktivitas di bidang pertanian dan peternakan. Masyarakat Dusun Kalitengah Lor yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani dan peternak hingga saat ini tidak bisa mengakses kebutuhan air akibat rusaknya mata air pasca erupsi Merapi 26 Oktober 2010.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.