Mahasiswa Program Sarjana Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM belajar untuk memperkuat kompetensinya melalui pelatihan Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG) dan Drone untuk identifikasi kesesuaian lahan tanaman Kakao. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 2 – 6 Agustus 2021. Salah satu input informasi keruangan adalah citra satelit. Pada tanggal 9-14 Agustus 2021 pelatihan dilanjutkan untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan Google Earth Engine (GEE) untuk identifikasi kesesuaian lahan tanaman Kakao. Peserta pelatihan sejumlah 20 mahasiswa, dilaksanakan secara bauran (teori secara online, praktek secara offline). Pelatihan ini sebagai bagian dari implementasi dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Prodi Sarjana Teknik Pertanian FTP UGM Tahun 2021. Pelatihan bekerjasama dengan CV. Geo Art Science. Setelah menempuh pelatihan ini, mahasiswa diharapkan mampu menggunakan teknologi 4.0 untuk mengidentifikasi dan menganalisis lahan yang berpotensi untuk dijadikan kebun Kakao.
Biji Kakao adalah bahan baku utama dalam industri pertanian Coklat. Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia (2019) menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara produsen biji Kakao terbesar keenam dunia dan menjadi sumber pendapatan devisa negara. Sentra kakao Indonesia tersebar di Sulawesi (63,8%), Sumatera (16,3%), Jawa (5,3%), Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali (4,0%), Kalimantan (3,6%), Maluku dan Papua (7,1%). Tanaman Kakao dapat tumbuh optimal pada lahan yang berada pada ketinggian 0-600 m dpl, kemiringan lahan < 45%, curah hujan tahunan 1.500 s.d 2.500 mm, suhu udara 20 C – 32 C, tanah lempung berpasir dengan kandungan hara dan kimia tertentu.
Lahan yang ada di bumi ini memiliki keragaman sifat iklim, topografi, dan tanahnya. Sehingga tidak semua lahan sesuai untuk pengembangan tanaman Kakao. Kondisi iklim, tanah topografi adalah informasi keruangan. Diperlukan identifikasi lahan yang berpotensi untuk budidaya Kakao sebelum pengembangan kebun Kakao. Karena skala wilayah, identifikasi membutuhkan teknologi yang mampu mengkoleksi, menyimpan, mengolah, dan menampilkan data informasi spasial atau memiliki referensi keruangan. Teknologi ini dikenal sebagai Sistem Informasi Geografi dengan skala hardwarenya seperti Drone penghasil foto udara.
Kontributor: Ngadisih
[:en]Mahasiswa Program Sarjana Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM belajar untuk memperkuat kompetensinya melalui pelatihan Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG) dan Drone untuk identifikasi kesesuaian lahan tanaman Kakao. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 2 – 6 Agustus 2021. Salah satu input informasi keruangan adalah citra satelit. Pada tanggal 9-14 Agustus 2021 pelatihan dilanjutkan untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan Google Earth Engine (GEE) untuk identifikasi kesesuaian lahan tanaman Kakao. Peserta pelatihan sejumlah 20 mahasiswa, dilaksanakan secara bauran (teori secara online, praktek secara offline). Pelatihan ini sebagai bagian dari implementasi dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Prodi Sarjana Teknik Pertanian FTP UGM Tahun 2021. Pelatihan bekerjasama dengan CV. Geo Art Science. Setelah menempuh pelatihan ini, mahasiswa diharapkan mampu menggunakan teknologi 4.0 untuk mengidentifikasi dan menganalisis lahan yang berpotensi untuk dijadikan kebun Kakao.
Biji Kakao adalah bahan baku utama dalam industri pertanian Coklat. Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia (2019) menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara produsen biji Kakao terbesar keenam dunia dan menjadi sumber pendapatan devisa negara. Sentra kakao Indonesia tersebar di Sulawesi (63,8%), Sumatera (16,3%), Jawa (5,3%), Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali (4,0%), Kalimantan (3,6%), Maluku dan Papua (7,1%). Tanaman Kakao dapat tumbuh optimal pada lahan yang berada pada ketinggian 0-600 m dpl, kemiringan lahan < 45%, curah hujan tahunan 1.500 s.d 2.500 mm, suhu udara 20 C – 32 C, tanah lempung berpasir dengan kandungan hara dan kimia tertentu.
Lahan yang ada di bumi ini memiliki keragaman sifat iklim, topografi, dan tanahnya. Sehingga tidak semua lahan sesuai untuk pengembangan tanaman Kakao. Kondisi iklim, tanah topografi adalah informasi keruangan. Diperlukan identifikasi lahan yang berpotensi untuk budidaya Kakao sebelum pengembangan kebun Kakao. Karena skala wilayah, identifikasi membutuhkan teknologi yang mampu mengkoleksi, menyimpan, mengolah, dan menampilkan data informasi spasial atau memiliki referensi keruangan. Teknologi ini dikenal sebagai Sistem Informasi Geografi dengan skala hardwarenya seperti Drone penghasil foto udara.
Kontributor: Ngadisih
[…] Kampus Merdeka (PKKM) pada prodi Teknik Pertanian. Kegiatan praktek ini merupakan kelanjutan dari pelatihan teori yang telah dilaksanakan pada tanggal 2-6 Agustus 2021. Pelatihan bekerjasama dengan CV. Geo Art […]