Desa Srimartani mempunyai sebagian wilayah yang bertopografi datar dan didominasi persawahan. Di daerah ini tanaman padi merupakan tanaman yang dominan. Metode SRI (System of Rice Intensification) merupakan metoda budidaya padi yang hemat air dan menghasilkan produksi lebih tinggi. Meskipun demikian untuk mengubah kebiasaan budidaya padi yang telah dilakukan selama bertahun-tahun tidaklah semudah membalik telapak tangan. Perlu pengenalan dan pendampingan agar petani yakin dan mau melaksanakan metode SRI ini.
Pelatihan budidaya padi metode SRI dilaksanakan pada tanggal 20 dan 21 Juni 2011. Peserta pelatihan berjumlah 29 orang terdiri dari pemilik lahan (suami istri), calon tenaga tanam, pengurus Gapoktan, pamong desa, dan PPL. Berdasarkan gender peserta pelatihan terdiri dari 20 orang pria dan 9 orang wanita.
Pemberi materi pelatihan adalah Ir. Wisnu Wardana, MS, staf pengajar Jurusan Tenik Pertanian dan Bapak Nuryanto, petani praktisi SRI dari Wates, Kulon Progo. Materi pelatihan terdiri dari pengertian SRI, teknis budidaya padi cara SRI, ekologi tanah, serta pembuatan pupuk dan pestisida hayati. Teknis budidaya SRI yang disampaikan meliputi seleksi benih, pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan tanaman.
Tempat pelatihan untuk sesi teori dilaksanakan di kediaman Kepala Dukuh Wanujoyo Lor. Seleksi benih dan penyemaian benih dilaksanakan di rumah Bapak Saijan. Sebagai lokasi praktek tanam padi metode SRI digunakan lahan milik Bapak Saijan dan Bapak Hadi. Sebagai pembanding, ditanam padi dengan metode yang biasa dipraktekkan yaitu di lahan milik Bapak Rusdi dan Bapak Bahrun.
Rangkaian pelatihan akan dilanjutkan menjelang panen untuk mengamati indikator agronomis bersama petani serta mengukur ubinan.