Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Mendampingi Lembaga Masyarakat Desa Hutan di Grobogan dan Pati

Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) merupakan suatu wadah yang dibentuk untuk mengelompokkan masyarakat penggarap tanah kehutanan pada saat musim re-planting. Kegiatan ini dilakukan agar hutan dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar hutan untuk meningkatkan pendapatan, sekaligus mengajak warga untuk berperan aktif dalam pengelolaan hutan. LMDH ini menjadi penting, mengingat integrasi antara lahan hutan dan lahan pertanian juga merupakan wujud pelaksanaan program sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System/IFS) yang menjadi salah satu fokus penting Pemerintah Indonesia.

Foto bersama setelah praktek pemipilan jagung dengan mesin

Sebagai bentuk dukungan terhadap program IFS di daerah hutan, pada tanggal 29 Februari 2020 Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (DTPB FTP) UGM bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Perum Perhutani, menyelenggarakan kegiatan pelatihan pascapanen Jagung di LMDH Sido Makmur. LMDH Sido Makmur merupakan salah satu LMDH produsen jagung di Provinsi Jawa Tengah, yang berada di , Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. LMDH ini beranggotakan 185 kepala keluarga (KK). Lahan yang dikelola oleh LMDH Sido Makmur seluas 665,6 Ha, dengan produksi jagung per KK bervariasi antara 3 – 10 ton dalam satu kali panen.

Dr. Sri Rahayoe menunjukkan kelambatan penanganan pasca panen jagung menyebabkan jagung rawan terkena jamur

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Dr. Murtiningrum selaku perwakilan DPTB UGM, dan Dr. Sri Rahayoe selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FTP UGM. Selanjutnya, Dr. Joko Nugroho selaku ketua tim kegiatan memaparkan secara singkat tentang pentingnya penggunaan alat pemipil untuk membantu menekan susut hasil panen dan menjaga kualitas jagung. Kegiatan diakhiri dengan serah terima dan demo penggunaan satu unit mesin pemipil jagung berkapasitas 1.200 kg/jam oleh tim UGM kepada LMDH Sido Makmur. Ketua LMDH Sido Makmur, Bapak Sutriman, mewakili anggota mengungkapkan dukungan serta harapan keberlanjutan kerja sama antara LMDH Sido Makmur dan tim UGM dalam hal pascapanen jagung, seperti contohnya dalam hal pengeringan.

Praktek pengoperasian mesin pemipil jagung

Selanjutnya tim juga mengunjungi beberapa LMDH lain yang telah menerima mesin pemipil jagung tahun antara tahun 2016-2019. Pada kunjungan ini pengelola mesin diwawancarai tentang kinerja mesin yang telah digunakan selama beberapa musim tanam. Disamping itu, perlu dikumpulkan juga permasalahan yang dihadapi terkait pasca panen jagung untuk dicarikan pemecahannya. DTPB terus mendampingi kelompok LMDH secara berkelanjutan.

Kontributor: Ayuni Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) merupakan suatu wadah yang dibentuk untuk mengelompokkan masyarakat penggarap tanah kehutanan pada saat musim re-planting. Kegiatan ini dilakukan agar hutan dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar hutan untuk meningkatkan pendapatan, sekaligus mengajak warga untuk berperan aktif dalam pengelolaan hutan. LMDH ini menjadi penting, mengingat integrasi antara lahan hutan dan lahan pertanian juga merupakan wujud pelaksanaan program sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System/IFS) yang menjadi salah satu fokus penting Pemerintah Indonesia.

Foto bersama setelah praktek pemipilan jagung dengan mesin

Sebagai bentuk dukungan terhadap program IFS di daerah hutan, pada tanggal 29 Februari 2020 Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (DTPB FTP) UGM bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Perum Perhutani, menyelenggarakan kegiatan pelatihan pascapanen Jagung di LMDH Sido Makmur. LMDH Sido Makmur merupakan salah satu LMDH produsen jagung di Provinsi Jawa Tengah, yang berada di , Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. LMDH ini beranggotakan 185 kepala keluarga (KK). Lahan yang dikelola oleh LMDH Sido Makmur seluas 665,6 Ha, dengan produksi jagung per KK bervariasi antara 3 – 10 ton dalam satu kali panen.

Dr. Sri Rahayoe menunjukkan kelambatan penanganan pasca panen jagung menyebabkan jagung rawan terkena jamur

Kegiatan pelatihan dibuka oleh Dr. Murtiningrum selaku perwakilan DPTB UGM, dan Dr. Sri Rahayoe selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FTP UGM. Selanjutnya, Dr. Joko Nugroho selaku ketua tim kegiatan memaparkan secara singkat tentang pentingnya penggunaan alat pemipil untuk membantu menekan susut hasil panen dan menjaga kualitas jagung. Kegiatan diakhiri dengan serah terima dan demo penggunaan satu unit mesin pemipil jagung berkapasitas 1.200 kg/jam oleh tim UGM kepada LMDH Sido Makmur. Ketua LMDH Sido Makmur, Bapak Sutriman, mewakili anggota mengungkapkan dukungan serta harapan keberlanjutan kerja sama antara LMDH Sido Makmur dan tim UGM dalam hal pascapanen jagung, seperti contohnya dalam hal pengeringan.

Praktek pengoperasian mesin pemipil jagung

Selanjutnya tim juga mengunjungi beberapa LMDH lain yang telah menerima mesin pemipil jagung tahun antara tahun 2016-2019. Pada kunjungan ini pengelola mesin diwawancarai tentang kinerja mesin yang telah digunakan selama beberapa musim tanam. Disamping itu, perlu dikumpulkan juga permasalahan yang dihadapi terkait pasca panen jagung untuk dicarikan pemecahannya. DTPB terus mendampingi kelompok LMDH secara berkelanjutan.

Kontributor: Ayuni

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.