Kuliah Tamu Chocolate Industry in Thailand and Malaysia

Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian UGM kembali menyelenggarakan kuliah tamu dalam rangka Implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka. Kuliah tamu diselenggarakan pada Jumat, 17 September 2021 secara daring. Kuliah Tamu dipandu oleh moderator Makbul Hajad, STP., M.Eng., Ph.D, Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem. Dosen tamu yang hadir pada kesempatan ini adalah Prof. Dr. Rosnah Shamsudin dari Universiti Putra Malaysia, Malaysia dan Dr. Anirut Pipatprapa dari Rajamangala University of Technology, Thailand.

Poster kegiatan

Prof. Rosnah Shamsudin pada kuliah pertama menyampaikan kuliah dengan judul Cocoa and chocolate industry in Malaysia. Prof. Rosnah menyampaikan bahwa kakao merupakan komoditas ekspor terpenting ketiga yang diekspor dalam berbagai bentuk. Malaysia menargetkan 40.000 ton produksi kakao per tahun.  dari sisi proses kakao, Malaysia masih kurang inovasi teknologi terutama pada fase fermentasi dan pengeringan yang menentukan kualitas kakao.  Kualitas kakao Malaysia sekarang masih di bawah Afrika Barat. Selama proses pasca panen dan pengolahan kakao terdapat banyak tantangan seperti perubahan iklim, efisiensi teknis, kompetisi dan harga global, hama penyakit serta kurangnya pengetahuan dan penelitian.

Sebagian peserta kuliah tamu

Pada kuliah kedua, Dr. Anirut menyampaikan tema Supply chain management for increasing Thailand’s cocoa market. Saat ini di Thailand dikembangkan BCG regulation yang terdiri dari Bio economy, Circular economy, and Green economy. Model ini dikembangkan untuk mendorong keberlanjutan pembangunan berbasis pertanian untuk memberdayakan dan menambah nilai comoditas dan produk pertanian. Perekonomian Thailand sangat bergantung pada sektor eksternal seperti ekspor dan pariwisata. Gangguan pada rantai pasok internasional mengakibatkan penurunan sementara ekspor dan rantai pasok domestik terganggu akibat lockdown  termasuk kakao. Cluster management adalah kelompok terdekat geografis dari perusahaan yang saling berhubungan dan lembaga terkait di bidang tertentu untuk membantu dalam konsentrasi pelanggan, pemasok, dan pesaing di wilayah tertentu mempromosikan inovasi dan daya saing. Di Thailand, terdapat 4 klaster dalam 540 perusahaan dimana operasi perusahaan pertanian di dalam klaster tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan produksi karena petani dan perusahaan memiliki kesempatan untuk bersama menggunakan sumber daya utama atau sumber daya saing, membuat setiap hal yang mereka kurang dan mencegah mereka dari penampilan pasar yang sukses terutama dalam kendala ekonomi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.