Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) menyelenggarakan Expo dan Bincang Dampak Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada hari Selasa 13 Desember 2022 di Fakultas Teknologi Pertanian. Ekspo dan bincang MBKM dilaksanakan secara bauran daring dan luring dan dihadiri oleh mitra MBKM dan calon mitra MBKM. Acara ini diselenggarakan dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan dan mencari potensi ke depan yang merupakan mandat dari dikti. Bersamaan dengan bincang MBKM dilaksanakan ekspo hasil desain mahasiswa yang mengikuti matakuliah Perancangan Teknik Biosistem (PTB).
Acara dibuka oleh Arifin Dwi Saputro, Ph.D. mewakili Ketua Departemen. Arifin Dwi Saputro, Ph.D. menyapaikan latar belakang kegiatan ini adalah kebijakan Direktorak Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek membuat metode pembelajaran yang diharapkan lebih cocok untuk kebutuhan dunia industri. Arifin Dwi Saputro, Ph.D. selanjutnya menyampaikan DTPB memberikan apresiasi atas kehadiran mitra yang menunjukkan komitmen untuk bekerjasama menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Sesi pertama Bincang MBKM dipimpin oleh Chandra Setyawan, STP, M.Eng., Ph.D. menghadirkan mitra yang telah menerima mahasiswa Teknik Pertanian untuk melaksanakan magang maupun riset MBKM. Mitra yang menyampaikan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY dan PT Perkebunan Tjengkeh Selokaton. DPKP DIY yang menerima 10 orang mahasiswa magang menghadirkan 4 orang pembicara yaitu Ibu Anita Windrati, SP., MP. dari Bidang Tanaman Pangan, Maftuchatul Chaeriyah, S.TP., M.Ec.Dev dari UPTD Balai Proteksi Tanaman Pertanian, serta Ibu Mustika Pradhina Tunggadewi, SP dan Bapak Ir. Muhammad Arifin dari UPTD Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Keempat narasumber tersebut memaparkan aktivitas utama yang dilakukan mahasiswa serta memberikan review kinerja mahasiswa di unit kerja masing-masing. Bapak Budi Setijanto Adhi dari PT Perkebunan Tjengkeh Selokaton menyampaikan bahwa dua orang yang mengikuti kegiatan magang melakuan kegiatan pasca panen cengkeh.
Sesi kedua dipandu oleh Dr. Radi diikuti oleh mitra DTPB yang akan menjadi calon mitra MBKM yaitu CV Karya Hidup Sentosa, PT Madu Baru, dan UGM Cocoa Teaching and Learning Industry. Pada dasarnya ketiga narasumber menyampaikan bahwa sudah ada kegiatan mahasiswa di perusahaan masing-masing namun belum ada aktivitas khusus MBKM. Ketiga perusahaan memaparkan sifat kerja di perusahaan masing-masing dan membuka diri untuk aktivitas MBKM yang sesuai. Untuk topik dan bentuk aktivitas perlu disesuaikan dan dibicarakan secara lebih rinci.
Pada ekspo hasil desain ditampilkan delapan rancangan yang dihasilkan oleh delapan kelompok mahasiswa. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang mahasiswa. Rancangan yang ditampilkan adalah:
-
Penerapan rekayasa lahan pada budidaya kakao berbasis smart decision support system melalui “evaluasi lahan spasial”
-
Pengembangan lanjut teknologi “smart” pada proses mixing dan refining, conching, tempering dan maturasi
-
Pengembangan lanjut aplikasi smart packaging dan penyimpanan terkontrol untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas produk
-
Pengembangan teknologi pengeringan biji kakao terkontrol yang dapat diterapkan di tingkat petani kakao
-
Penerapan teknologi “smart” konservasi tanah dan air pada budidaya kakao melalui “teknologi monitoring”
-
Desain alat cetak biopellet dan alat vertical burner biopellet
-
Penguatan teknologi fabrikasi prototipe “smart fermentor” biji kakao
-
Penguatan teknologi untuk peningkatan mutu biji kakao terfermentasi.
[:en]
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) menyelenggarakan Expo dan Bincang Dampak Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada hari Selasa 13 Desember 2022 di Fakultas Teknologi Pertanian. Ekspo dan bincang MBKM dilaksanakan secara bauran daring dan luring dan dihadiri oleh mitra MBKM dan calon mitra MBKM. Acara ini diselenggarakan dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan dan mencari potensi ke depan yang merupakan mandat dari dikti. Bersamaan dengan bincang MBKM dilaksanakan ekspo hasil desain mahasiswa yang mengikuti matakuliah Perancangan Teknik Biosistem (PTB).
Acara dibuka oleh Arifin Dwi Saputro, Ph.D. mewakili Ketua Departemen. Arifin Dwi Saputro, Ph.D. menyapaikan latar belakang kegiatan ini adalah kebijakan Direktorak Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek membuat metode pembelajaran yang diharapkan lebih cocok untuk kebutuhan dunia industri. Arifin Dwi Saputro, Ph.D. selanjutnya menyampaikan DTPB memberikan apresiasi atas kehadiran mitra yang menunjukkan komitmen untuk bekerjasama menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Sesi pertama Bincang MBKM dipimpin oleh Chandra Setyawan, STP, M.Eng., Ph.D. menghadirkan mitra yang telah menerima mahasiswa Teknik Pertanian untuk melaksanakan magang maupun riset MBKM. Mitra yang menyampaikan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY dan PT Perkebunan Tjengkeh Selokaton. DPKP DIY yang menerima 10 orang mahasiswa magang menghadirkan 4 orang pembicara yaitu Ibu Anita Windrati, SP., MP. dari Bidang Tanaman Pangan, Maftuchatul Chaeriyah, S.TP., M.Ec.Dev dari UPTD Balai Proteksi Tanaman Pertanian, serta Ibu Mustika Pradhina Tunggadewi, SP dan Bapak Ir. Muhammad Arifin dari UPTD Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Keempat narasumber tersebut memaparkan aktivitas utama yang dilakukan mahasiswa serta memberikan review kinerja mahasiswa di unit kerja masing-masing. Bapak Budi Setijanto Adhi dari PT Perkebunan Tjengkeh Selokaton menyampaikan bahwa dua orang yang mengikuti kegiatan magang melakuan kegiatan pasca panen cengkeh.
Sesi kedua dipandu oleh Dr. Radi diikuti oleh mitra DTPB yang akan menjadi calon mitra MBKM yaitu CV Karya Hidup Sentosa, PT Madu Baru, dan UGM Cocoa Teaching and Learning Industry. Pada dasarnya ketiga narasumber menyampaikan bahwa sudah ada kegiatan mahasiswa di perusahaan masing-masing namun belum ada aktivitas khusus MBKM. Ketiga perusahaan memaparkan sifat kerja di perusahaan masing-masing dan membuka diri untuk aktivitas MBKM yang sesuai. Untuk topik dan bentuk aktivitas perlu disesuaikan dan dibicarakan secara lebih rinci.
Pada ekspo hasil desain ditampilkan delapan rancangan yang dihasilkan oleh delapan kelompok mahasiswa. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang mahasiswa. Rancangan yang ditampilkan adalah:
-
Penerapan rekayasa lahan pada budidaya kakao berbasis smart decision support system melalui “evaluasi lahan spasial”
-
Pengembangan lanjut teknologi “smart” pada proses mixing dan refining, conching, tempering dan maturasi
-
Pengembangan lanjut aplikasi smart packaging dan penyimpanan terkontrol untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas produk
-
Pengembangan teknologi pengeringan biji kakao terkontrol yang dapat diterapkan di tingkat petani kakao
-
Penerapan teknologi “smart” konservasi tanah dan air pada budidaya kakao melalui “teknologi monitoring”
-
Desain alat cetak biopellet dan alat vertical burner biopellet
-
Penguatan teknologi fabrikasi prototipe “smart fermentor” biji kakao
-
Penguatan teknologi untuk peningkatan mutu biji kakao terfermentasi.
[:]